Cara Memilih Provider Outbound yang Tepat

question mark

Kegiatan outbound, terutama yang bersifat rekreasional dan non training, masih banyak diminati hingga sekarang. Hal ini memunculkan banyak provider outbound baru yang mencoba untuk menjawab kebutuhan pasar di bidang layanan outbound, bahkan tak sedikit pula biro atau agen tour & travel yang mulai merambah ke pasar ini guna menambah nilai jual layanannya.

Hal tersebut tentu membawa keuntungan dan kerugian pada saat yang bersamaan, baik dari sisi konsumen maupun provider itu sendiri. Keuntungannya tentu (calon) pemakai jasa provider outbound akan memiliki banyak opsi terkait provider yang akan digunakannya, sedangkan bagi provider outbound,  dengan adanya persaingan tentu para provider outbound dituntut untuk bisa menciptakan produk-produk layanan yang semakin mampu menjawab kebutuhan pasar dan meningkatkan kompetensi personilnya.

Kerugiannya, banyak klien pemakai jasa outbound yang akhirnya memahami outbound hanya sebagai media rekreasional dan having fun, padahal fungsi outbound  bukan sekedar untuk kegiatan rekreasional maupun komplemen sebuah event saja. Dari sisi provider, banyak provider outbound yang hanya mencoba untuk menjawab kebutuhan pasar tanpa melakukan edukasi yang benar kepada klien mereka tentang outbound itu sendiri. Akibatnya provider outbound akan menitik beratkan pada kemasan acara, permainan-permainan, dan kemeriahan acara, bukan pada dasar teori, metode, dan target sebuah outbound training.

Jika klien memang menginginkan kegiatan rekreasional, tentu kerugian yang tertulis di atas tidak akan berdampak besar. Namun untuk klien yang menginginkan sebuah pelatihan outbound dengan tujuan dan target yang jelas dan terukur tentu bertemu dengan provider outbound yang kurang paham tentang outbound itu sendiri akan menjadikan kerugian yang tidak kecil, baik investasi dana, waktu, maupun tenaga serta kegagalan dalam mencapai target dan tujuan pelatihan yang ingin dicapai.

Untuk bisa memilih provider outbound yang tepat, apalagi jika outbound yang diharapkan bersifat educational dan development, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Portofolio dan rekam jejak klien yang pernah ditangani

Yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melihat kegiatan outbound training apa saja yang sudah pernah dilakukan dan siapa saja klien yang pernah ditangani. Bisa juga dilakukan cross-check kepada klien yang pernah memakai jasa provider outbound tersebut untuk meminta testimoni terkait hasil dan pelayanan yang diberikan sebagai bahan pertimbangan.

  1. Profil Fasilitator

Kualitas sebuah lembaga sangat ditentukan oleh orang-orang yang ada di dalamnya, demikian juga pada provider outbound. Dengan meminta profil fasilitator (pendamping dari pihak provider outbound) terkait pengalaman dan kapabilitas yang dimiliki, maka akan diperoleh gambaran sekilas tentang kemampuan provider tersebut dalam mencapai target pelatihan yang ditetapkan.

  1. Penguasaan Konsep, Teori dan Metode

Suatu konsep pelatihan yang baik, entah yang menggunakan metode outbound atau tidak, selalu memiliki dasar teoritik. Misalnya jika pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok, maka provider outbound tersebut harus mengetahui konsep dan teori team building / teamwork terkait apakah teamwork itu, aspek apa sajakah yang mempengaruhi teamwork secara positif dan negatif, parameter apa saja yng digunakan untuk menilai bahwa sebuah team dikatakan memiliki teamwork yang baik, dan sebagainya.

Outbound Training bukanlah semata-mata rangkaian permainan atau games, tapi sebuah treatment yang didesain sedemikian rupa berdasarkan teori dan konsep berpikir yang jelas untuk mencapai target yang dimaksud. Kecuali jika outbound tersebut memang ditujukan untuk rekreasional.

  1. Badan Hukum, Alamat Kantor yang jelas, Website

Aspek ini tidak mutlak apabila dikaitkan dengan tujuan pelatihan, namun badan hukum adalah salah satu indikator yang menunjukkan keseriusan dalam menjalankan bisnis di bidang tersebut dan bukan sekedar bisnis sampingan atau dadakan; demikian pula dengan keberadaan kantor dan website yang representatif.

Empat hal di atas adalah pertimbangan yang bisa digunakan untuk memilih provider outbound yang paling tepat untuk kebutuhan klien, terutama outbound yang bersifat edukatif dan pengembangan. Namun bisa juga calon klien menggunakan pertimbangan lain yang dirasakan lebih sesuai, karena setiap klien, entah organisasi atau lembaga, informal maupun formal, memiliki kebutuhan dan gaya yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *